Batu-batu Tersembunyi

Jumat, 09 April 2010

Polycarpus (tahun 168)

Polycarpus adalah pemimpin gereja di Smyrna pada tahun 168 dan salah satu rasul Kristen terakhir. Ia belajar di bawah bimbingan rasul Yohanes dan semua orang yang telah mengenal Yesus.
Gereja Smyrna terasa damai dalam pemerintahan Antinius Pius (138-161) tetapi penganiayaan meningkat sekitar Smyrna. Ketika 12 orang Kristen dimangsakan pada singa, orang-orang menuntut agar Polycarpus ditangkap. Sebab dia adalah bapak orang Kristem

Justin (tahun 165)

Pada abad pertama orang-orang kristen disebut sebagai 'atheis' oleh pemerintah Roma karena tidak menyembah dewa-dewa Romawi.
Flavius Justinus dilahirkan pada masa itu. Ia adalah orang yg berpendidikan tinggi, dan ia mempelajari filosofi Yunani yang lazim. Tapi semua itu sia-sia, ia tidak mendapatkan manfaat dari apa yang ia pelajari.
Pada tahun 132 M, seorang pria tua mengajak Justin kepada Kristus, dan ia menjelaskan nubuatan Perjanjian Lama tentang Mesias. Dan dari situlah Justindengan sepenuh hati menjelaskan bahwa keKristenan sebagai filosofi sejati. Dengan secara terang-terangan ia mendebat orang-orang yang tidak percaya. Ia menulis suatu dokumen yang menarik dan berkesan lebih dari 8000 kata yang ditujuksn kepada kaisar. Ia membela dan menjelaskan hal kekristenan dan kerajaan Allah.
Beberapa kata-katanya yang masih terkenang adalah:
"...para pecinta kebenaran terdorong untuk melakukan dan mengatakan apa yang benar, sekalipun nyawanya terancam maut karena pilihan itu."
"Kami berdoa bagi musuh0musuh kami dan berusaha mengajak mereka yang membenci kami dengan tidak adil untuk mengikuti ajaran Kristus. Kami berdoa agar mereka menjadi rekan kami dalam harapan penuh sukacita akan upah dari Allah Pemimpin segala sesuatu.
Setelah itu Justin dan enam muridnya dipancung pada tahun 165 M. Karena kematiannya, nama belakangnya diganti oleh orang-orang Kristen menjadi "martir" yang artinya "saksi".
Hingga sampai saat ini namanya masih terkenang, dan ia adalah contoh bagi kita.

Rabu, 07 April 2010

Ignatius (Murid Rosul Yohanes) Tahun 111

Nama keluarga Ignatius adalah Theophorus, "Pembawa Berita Allah," karena ia sering memberitakan Tuhan dan Juru Selamat di bibir dan kehidupannya. Ia dikenal sering berkata, " Kristus yang disalibkan adalah satu-satunya dan seluruh cintaku." Meskipun Ignatius menanggung kesengsaraan yang hebat, ia mendapatkan penghiburan dalam kebenaranInjil: "Karena dunia membenci umat Kristen, maka Allah mencintai mereka."
Setelah mengetahui bahwa kekaisaran Trajan menaikkan syukur pada para dewa-dewa di Antiokhia dan mempersembahkan pengorbanan besar bagi mereka, Ignatius mencela terang-terangan dalam Bait Suci. Kaisar marah sehinngga menangkap dan mengirimnya ke Roma untuk dihukum.
Saat perjalanan ke Roma, ia tidak memikirkan gigi-gigi singa yang akan memangsa dia, tetapi dia menulis pesan untuk jemaat di Roma. "Aku siap menghadapi binatang buas, yang siap melahapku sekarang! Sekarang aku menjadi murid Kristus. Aku tidak memandang segala sesuatuyang membuat kagum dunia ini. Cukuplah bagiku ambil bagian dalam Kristus. Biarlah iblis dan orang-orang jahat menyakiti aku dengan apapun, aku tidak menghargai semuanya itu, karena aku ,menikmati Kristus.
Saat Ignatius dibawa dari Senat Roma menuju lubang singa, ia berulang kali menyebut nama Yesus. Banyak orang yang bertanya, "Mengapa kamu melakukan hal tersebut?" Ia menjawab, "Yesus yang kukasihi, Juru Selamatku, tertulis sangat dalam di hatiku. Jika hatiku dibelah dan dipotong-potong, nama Yesus akan ditemukan dalam setiap potongan tersebut.
Ignatius dibawa ketengah-tengah amphitheater. Banyak orang yang melihat. Sebelum singa-singa dilepaskanb, Ignatius mengatakan sesuatu,"Aku adalah biji Tuhan. Aku digertak oleh gigi-gigi binatang buas supaya aku menjadi roti Kristusyang murni, yang bagiku merupakan roti kehidupan." Setelah Ia selesai mengatakan hal tersebut, dengan segera dua singa lapar melahap dan merobek tubuhnya. Hanya sedikit tulang yang tersisa.
Demikianlah martir yang sampai saat ini bersukacita sebab imannya dalam Kristus beroleh mahkota kehidupan.

Batu-batu Tersembunyi dalam Pondasi Kita

Martir Kristen adalah seseorang yang memilih untuk menderita sampai mati dari pada menyangkal Kristus atau karya-Nya; yang mengorbankan sesuatu yang sangat penting untuk melebarkan kerajaan Allah dan yang bertahan dalam penderitaan yang hebat karena menjadi saksi Kristus