Batu-batu Tersembunyi

Jumat, 09 April 2010

Justin (tahun 165)

Pada abad pertama orang-orang kristen disebut sebagai 'atheis' oleh pemerintah Roma karena tidak menyembah dewa-dewa Romawi.
Flavius Justinus dilahirkan pada masa itu. Ia adalah orang yg berpendidikan tinggi, dan ia mempelajari filosofi Yunani yang lazim. Tapi semua itu sia-sia, ia tidak mendapatkan manfaat dari apa yang ia pelajari.
Pada tahun 132 M, seorang pria tua mengajak Justin kepada Kristus, dan ia menjelaskan nubuatan Perjanjian Lama tentang Mesias. Dan dari situlah Justindengan sepenuh hati menjelaskan bahwa keKristenan sebagai filosofi sejati. Dengan secara terang-terangan ia mendebat orang-orang yang tidak percaya. Ia menulis suatu dokumen yang menarik dan berkesan lebih dari 8000 kata yang ditujuksn kepada kaisar. Ia membela dan menjelaskan hal kekristenan dan kerajaan Allah.
Beberapa kata-katanya yang masih terkenang adalah:
"...para pecinta kebenaran terdorong untuk melakukan dan mengatakan apa yang benar, sekalipun nyawanya terancam maut karena pilihan itu."
"Kami berdoa bagi musuh0musuh kami dan berusaha mengajak mereka yang membenci kami dengan tidak adil untuk mengikuti ajaran Kristus. Kami berdoa agar mereka menjadi rekan kami dalam harapan penuh sukacita akan upah dari Allah Pemimpin segala sesuatu.
Setelah itu Justin dan enam muridnya dipancung pada tahun 165 M. Karena kematiannya, nama belakangnya diganti oleh orang-orang Kristen menjadi "martir" yang artinya "saksi".
Hingga sampai saat ini namanya masih terkenang, dan ia adalah contoh bagi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar